Harga Borongan Rumah 1 Lantai per Meter Plus Material 2025

Ingin tahu berapa harga borongan rumah 1 lantai per meter plus material di tahun 2025? Artikel ini akan menjelaskan kisaran harga terbaru, apa saja yang termasuk dalam paket borongan, hingga tips memilih kontraktor terpercaya agar hasil sesuai harapan.

Model borongan plus material banyak dipilih karena lebih praktis: semua kebutuhan mulai dari tenaga kerja, material, hingga finishing ditangani langsung oleh penyedia jasa. Anda tinggal menunggu progres, tanpa repot belanja bahan atau mengatur tukang sendiri.

Apa Itu Borongan Rumah 1 Lantai Plus Material?

Borongan rumah plus material adalah sistem pembangunan di mana kontraktor menanggung seluruh biaya pembangunan, mulai dari tenaga kerja hingga pembelian material. Pemilik rumah cukup menentukan desain, spesifikasi, dan jadwal pengerjaan.

Model ini cocok bagi Anda yang ingin hasil cepat, transparansi biaya sejak awal, dan tidak ingin repot mengawasi detail pembelian bahan. Namun, penting memastikan RAB (Rencana Anggaran Biaya) sudah mencakup semua kebutuhan agar tidak ada biaya tambahan di tengah jalan.

Kisaran Harga Borongan Rumah 1 Lantai 2025 (Termasuk Material)

Harga borongan rumah 1 lantai plus material di tahun 2025 bervariasi tergantung lokasi, luas bangunan, serta kualitas material yang dipilih. Berdasarkan data lapangan dan pembaruan kontraktor nasional, berikut kisarannya:

  • Kelas Standar: Rp4.500.000 – Rp5.000.000 per m² (material standar, finishing ekonomis).
  • Kelas Menengah: Rp5.500.000 – Rp7.000.000 per m² (material menengah, finishing modern).
  • Kelas Premium: Rp7.500.000 – Rp10.000.000 per m² (material premium, desain eksklusif, detail arsitektur kompleks).

Contoh: jika Anda ingin membangun rumah 1 lantai dengan luas 80 m² dan memilih material kelas menengah, maka estimasi total biayanya sekitar:

80 m² × Rp6.000.000 = Rp480.000.000.

Biaya ini umumnya sudah termasuk struktur (pondasi, kolom, plat), dinding, atap, instalasi listrik dan air, plafon, keramik, kusen, cat, serta finishing dasar.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Borongan Plus Material

1. Lokasi & Akses Material

Lokasi proyek sangat menentukan harga. Daerah seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan biasanya memiliki biaya borongan lebih tinggi karena harga material dan upah tukang yang ikut naik. Akses ke lokasi yang sulit juga dapat menambah biaya transportasi material.

2. Spesifikasi Material & Finishing

Pemilihan jenis material menjadi faktor utama. Misalnya, perbedaan harga keramik Rp100.000 dan Rp250.000 per meter bisa berdampak besar pada total biaya. Begitu juga dengan kualitas cat, kusen, pintu, serta jenis rangka atap yang digunakan.

3. Luas & Bentuk Bangunan

Rumah dengan bentuk persegi sederhana akan lebih efisien dibanding rumah dengan banyak lekukan atau ruang tambahan. Semakin rumit desainnya, semakin tinggi tingkat kesulitan, sehingga biaya tenaga dan material juga naik.

4. Waktu dan Durasi Pengerjaan

Jika proyek harus selesai dalam waktu cepat, kontraktor akan menambah jumlah tenaga kerja, lembur, dan intensitas logistik. Faktor ini biasanya membuat harga borongan naik sekitar 5–10% dari harga normal.

Simulasi Biaya Pembangunan Rumah 1 Lantai (2025)

Untuk memberikan gambaran nyata, berikut simulasi kasar harga borongan plus material di tahun 2025:

  • Rumah 50 m² (tipe sederhana):
    50 m² × Rp4.500.000 = Rp225.000.000
  • Rumah 80 m² (tipe menengah):
    80 m² × Rp6.000.000 = Rp480.000.000
  • Rumah 120 m² (tipe premium):
    120 m² × Rp8.000.000 = Rp960.000.000

Nominal di atas hanya estimasi kasar. Untuk hasil akurat, kontraktor biasanya membuat RAB lengkap sesuai denah, spesifikasi, dan kebutuhan desain interior.

Borongan Tenaga vs Borongan Plus Material

Borongan Tenaga

Pada sistem ini, Anda hanya membayar tenaga kerja. Semua pembelian material dilakukan sendiri. Kelebihannya, Anda bisa lebih fleksibel memilih kualitas bahan, tapi harus aktif mengatur pasokan agar pekerjaan tidak terhenti.

Borongan Plus Material

Kontraktor menanggung seluruh pekerjaan dari awal hingga akhir, termasuk pengadaan material. Anda cukup menentukan spesifikasi dan memantau progres. Kekurangannya, biaya lebih besar, namun lebih praktis dan minim risiko salah beli bahan.

Tips Memilih Kontraktor Borongan Plus Material

  • Pastikan kontraktor memiliki RAB terperinci dan transparan.
  • Cek portofolio proyek serupa (terutama rumah 1 lantai).
  • Pilih kontraktor yang memberikan garansi pekerjaan.
  • Gunakan sistem pembayaran bertahap: DP – progress – serah terima.
  • Pastikan semua kesepakatan tertulis dalam kontrak resmi.

Dengan cara ini, Anda bisa memastikan kualitas sesuai harapan tanpa risiko biaya tersembunyi di akhir proyek.

FAQ

Apakah harga Rp4,5–7 juta/m² sudah termasuk material?

Ya, angka tersebut adalah untuk borongan lengkap dengan material, termasuk pondasi, struktur, dinding, atap, dan finishing standar.

Berapa biaya bangun rumah 1 lantai ukuran 100 m² tahun 2025?

Jika memakai material menengah (Rp6 juta/m²), total biaya sekitar Rp600 juta sudah termasuk tenaga dan bahan.

Apa keuntungan memilih borongan plus material?

Lebih praktis, efisien waktu, dan risiko kesalahan pembelian bahan lebih kecil karena seluruh proses diatur kontraktor.

Konsultasi dan Estimasi Gratis

Ingin tahu berapa biaya pasti sesuai luas dan lokasi rumah Anda? Kami siap bantu menghitung estimasi harga borongan rumah 1 lantai per meter plus material.

💬 Konsultasi Gratis via WhatsApp

Bangun rumah impian Anda dengan perencanaan matang, harga transparan, dan hasil yang sesuai ekspektasi. Yuk, mulai konsultasi sekarang sebelum harga material naik lagi!

Tinggalkan komentar