Pekanbaru, Riau – Pada hari Kamis, 10 April 2025, SN Studio Arsitektur yang berlokasi di Perum Tsabita Residence, Pekanbaru, menerima kunjungan istimewa dari tiga tokoh penting Provinsi Riau: Ketua Dewan Pembina Komunitas Klinik UMKM-SN H. Hafith Syukri, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Riau Ar. Sam Ani Huda, dan Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Provinsi Riau Sutriyono.
Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Open House SN Studio Pekanbaru dan menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi lintas sektor antara dunia arsitektur, pemberdayaan UMKM, serta penguatan literasi masyarakat berbasis ruang.
H. Hafith Syukri memberikan apresiasi atas langkah berani dan strategis SN Studio untuk menempatkan diri sebagai pemain baru di Ibukota Provinsi Riau dalam bidang Jasa Konsultan Arsitektur dan Konstruksi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan penting:
“Saya mengapresiasi langkah SN Studio yang telah berani masuk ke Pekanbaru sebagai pemain baru. Namun, saya mengingatkan bahwa dalam ketatnya persaingan dengan para pemain lama, tetaplah utamakan etika keprofesian. Jangan sampai kepentingan bisnis mengalahkan prinsip dan etika profesi sebagai konsultan.”
Ketua IAI Riau Ar. Sam Ani Huda hadir langsung menerima undangan Open House. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan tiga pesan penting kepada SN Studio dan para pelaku arsitektur:
- Menjaga dan menjunjung tinggi etika profesi arsitek.
- Meningkatkan kompetensi arsitek dan kru teknik melalui sertifikasi.
- Selalu berpegang pada Undang-Undang dan peraturan keprofesian yang berlaku.
“Keberadaan studio arsitektur baru harus memperkuat integritas dan profesionalisme di bidang ini. Kami dari IAI Riau mendukung perkembangan SN Studio selama tetap berada dalam koridor aturan dan etika yang jelas,” ujar Ar. Sam Ani Huda.
Sementara itu, Ketua FTBM Riau Sutriyono menyampaikan pentingnya desain ruang yang mendukung kegiatan literasi. Ia berharap kolaborasi dengan SN Studio dapat menghasilkan taman-taman bacaan yang ramah anak, inspiratif, dan memberdayakan komunitas.
Acara ini ditutup dengan sesi diskusi santai, foto bersama, dan komitmen awal untuk menjajaki program-program kolaboratif di masa mendatang—mulai dari pelatihan teknis, pengembangan taman baca, hingga pendampingan UMKM berbasis desain arsitektural.