Banyak orang ingin membangun rumah dengan cara yang hemat. Sayangnya, sebagian besar hanya fokus pada harga material yang murah. Padahal, cara seperti itu justru bisa menjadi jebakan. Material murah sering kali berkualitas rendah dan bisa cepat rusak, bahkan sebelum dipasang. Akibatnya, biaya justru membengkak karena harus mengganti atau memperbaiki.
Jadi, bagaimana cara membangun rumah dengan hemat tapi tetap berkualitas? Salah satunya adalah dengan memahami cara menghitung upah tukang secara tepat dan memilih metode pengerjaan yang efisien.
1. Fokus pada Metode, Bukan Cuma Material Murah
Strategi hemat biaya yang benar bukan sekadar mencari material termurah. Yang lebih penting adalah metode kerja. Metode yang dimaksud meliputi:
- Strategi pengerahan tenaga kerja
- Efisiensi proses pembangunan
- Penggunaan alat dan material secara terukur
2. Simulasi Pembangunan Rumah 2 Lantai di Lahan 7×13 Meter
Kita simulasikan proyek rumah dua lantai di lahan 7×13 meter dengan total luas 114 m². Jika biaya per meter persegi adalah Rp4.800.000, maka estimasi anggaran:
114 m² x Rp4.800.000 = Rp547.200.000 (dibulatkan menjadi sekitar Rp550 juta)
3. Langkah Awal: Persiapan dan Pekerjaan Dasar
- Silaturahmi ke tetangga sekitar lokasi proyek
- Pembersihan lahan
- Pemasangan bowplank (buplang)
- Penggalian fondasi dan pemasangan footplat
4. Menghitung Jumlah Tukang dan Upah Harian
Kebutuhan tenaga kerja:
- 3 tukang batu (sipil)
- 3 laden (pembantu tukang)
Estimasi upah:
- Tukang: Rp100.000 – Rp150.000/hari
- Laden: Rp80.000 – Rp100.000/hari
Simulasi per minggu:
6 orang x Rp100.000 = Rp600.000/hari → Rp3.600.000/minggu
Rp3.600.000 x 3 minggu = Rp10.800.000 – Rp12.000.000
5. Strategi Hemat: Gunakan Begesting secara Bergantian
Untuk efisiensi, gunakan cetakan beton (begesting) secara bergantian. Tidak perlu menyewa banyak sekaligus. Setelah selesai digunakan di satu titik, bisa dipindahkan ke titik lain. Cara ini bisa menekan biaya material secara signifikan.
6. Lama Waktu Pekerjaan: Fondasi hingga Dinding Bata
- Fondasi & footplat: 1–2 minggu
- Pemasangan batu kali: 1 minggu
- Pengurukan: beberapa hari
- Pemasangan dinding bata & kolom: minggu ke-4 hingga ke-5
Total: sekitar 4–5 minggu.
7. Estimasi Biaya Tukang Hingga Minggu ke-5
Rp4.000.000 x 5 minggu = Rp20.000.000
Tahapan ini mencakup semua pekerjaan awal hingga dinding lantai 1 berdiri.
8. Tahap Selanjutnya: Bata Merah dan Cor Kolom
Pada beberapa metode, kolom dicor terlebih dahulu baru dipasang bata merah. Ini membantu agar struktur lebih kokoh dan hasil pekerjaan lebih rapi.
9. Cara Menghitung Kebutuhan Batu Bata Secara Akurat
Rumus cepat:
Jumlah = luas dinding (m²) x 70 + 10% cadangan
Contoh: 100 m² x 70 = 7.000 → +10% = 7.700 batu bata
Tambahan:
- Semen: ±1 sak/70–100 bata
- Pasir: ±0,03 m³ per 100 bata
10. Tips Kontrol Anggaran Mingguan Saat Bangun Rumah
- Buat jadwal kerja mingguan
- Evaluasi pengeluaran setiap Sabtu
- Catat pembelian material
- Terapkan target kerja harian
11. Kesalahan Umum Saat Bayar Tukang yang Bikin Boncos
- Tidak ada kesepakatan tertulis
- Tidak mengawasi kerja harian
- Merekrut tukang terlalu banyak
- Memberi uang muka terlalu besar
Solusinya: tetap kontrol, meskipun percaya.
12. Kesimpulan dan Checklist Hemat Bangun Rumah
Dengan strategi yang tepat, kamu bisa hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas. Berikut checklist-nya:
- ✅ Buat jadwal mingguan pembangunan
- ✅ Hitung kebutuhan tukang dan material secara presisi
- ✅ Gunakan begesting secara bergantian
- ✅ Awasi kerja tukang setiap hari
- ✅ Hindari material murah berkualitas rendah
- ✅ Buat catatan pengeluaran dan kesepakatan upah
Ingat, rumah yang bagus bukan hanya soal desain—tapi hasil dari perencanaan yang matang dan pengerjaan yang disiplin.